Saatnya Indonesia Bangkit  

Diposting oleh Ivan Istyawan


Tulung Agung – IRM. Dimotori oleh PD IRM Tulung Agung AMM Tulung Agung memiliki cara sendiri untuk 100 tahun hari kebangkitan nasional Bangsa Indonesia. Momen ini diefektifkan dengan Tablig Akbar Kebangsaan, senin (26/5) . “ acara yang dihadiri dua tokoh nasional yaitu Prof. Dr H. M. Amin Rais dan Prof. Dr. Syafig A Mughni khusus kami gelar dalam rangka memberi pencerahan pencerahan religiusitas bernuansa intelektual pada masyarakat Tulung Agung dan Keluarga Besar Muhammadiyah Tulung Agung pada khusnya” Ujar Irmawan Fauzi-ketua Pelaksana

Kegiatan dengan 4000 jama’ah ini diproyeksikan sebagai agenda rutin. Turut hadir Heru selaku Bupati Tulung Agung, Kapolres Tulung Agung, jajaran Muspida Tulung Agung serta tokoh masyarakat dan berbagai elemen pemuda. “Kegiatan Tabligh Akbar ini sangat penting mengingat bangsa kita masih harus berbenah. Saya selaku Bupati Tulung Agung Mendukung sepenuhnya kegiatan mulia ini dan saya yakin masyarakat akan tercerahkan mengingat dua tokoh nasional yang akan berbicara nanti” Ujar Heru dalam sambutannya.

Syafig dalam sambutannya sebagai Ketua Umum Pimpinan Wilayah muhammadiyah (PWM) Jawa Timur mengingatkan bahwa segenap elemen Muhammadiyah harus selalu menjadi bagian dari solusi bangsa. “Kebangkitan nasional ini harus menjadi momentum Muhammadiyah untuk terus meningkatkan kwalitas serta kwantitas amaliyah kita pada Indonesia tercinta”. Ungkap ayahanda yang menjabat Guru Besar IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Amin dalam Tabligh Akbar yang bertema Menuju Kepemimpinan Amanah sebagai Modal Pencerahan Bangsa berbicara tentang keterpurukan Indonesia sebagai akibat mental buruh.“ Kebangkitan kita ini sesungguhnya hanya akan bersifat seremonial, ketika kita masih memiliki mental “ budak ”, sebab dari mental itulah kita memiliki berbagai problem tak berkesudahan. Kita harus mampu menjadi tuan di rumah sendiri, sudah saatnya kita menjadi bangsa bermartabat dan berdaulat” ujar penasehat PP Muhammadiyah tersebut.

Ia menegaskan bahwa perubahan sikap mental bangsa ini harus dipelopori oleh rakyat Indonesia dan harus terus digelorakan. Pria yang didaulat sebagai Majelis Wali Amanah (MWA) Universita Gadjah Mada ini menyinggung berbagai kebijakan pemerintah yang tidak pro mustad affin. “ Kenaikan BBM yang diambil oleh pemerintah ini sesungguhnya akan menimbulkan “ bencana” sosial dan ekonomi bagi kita. Selain itu juga hal ini adalah Ironi bagi bangsa kaya Miyak seperti Indonesia” Ungkapnya. menurutnya kemiskinan, keterpurukan ekonomi dan berbagai problem kronis Indonesia adalah buah pengelolaan ekonomi Indonesia yang salah urus, dan berpihak pada kepentingan asing, yang mencerminkan mental “pembantu”.

“Jika kita ingin bangkit dalam arti yang sesungguhnya maka kita harus berani merubah mental bangsa agar mampu berkompetisi, siapkan generasi muda kita dan ucapkan selamat tinggal utuk para pemimpin bermental buruh serta yang paling penting kedepan jangan biarkan berkusa lagi“ Pesannya

“keberanian dalam ber amar ma’ruf nahi munkar adalah konsekuensi logis dari keimanan kita” Pungkasnya penuh semangat

This entry was posted on 05.24 and is filed under . You can leave a response and follow any responses to this entry through the Langganan: Posting Komentar (Atom) .

0 komentar