Dengarlah Presidenku  

Diposting oleh Ivan Istyawan

Berikut adalah salah satu surat terbuka saya mewakili pelajar Indonesia, surat ini pernah ditampilkan pada salah satu blog yang konsisten pada permasalahan bangsa yaitu http://slamethariyanto.wordpress.com

Berikut isi surat tersebut


Wahai bapak SBY. Hari ini kita berduka, karena memimpikan kebangkitan negeri ini, tetapi tidak berani memimpikan kebangkitan pendidikan kita. Saya pesimis, mana mungkin pendidikan kita yang selama ini sangat eksklusif, penuh dengan hegemoni berbagai kepentingan dan riskan dengan berbagai permasalahan bangsa. Bahkan, pendidikan kita tidak memiliki kiblat yang jelas.
Mungkin sebagaian orang akan berapologi bahwa memang kita tidak berkiblat. Namun, sungguh saya yakin ketika pendidikan kita memiliki perwajahan yang jelas dengan kiblat yang jelas, entah itu pendidikan inklusif, pendidikan progresif atau pendidikan kritis, maka kita mungkin dapat melakukan evaluasi yang lebih jelas. Misalnya, permasalahan UAN, adalah bentuk ketidakjelasan kita, dan bentuk ketidaktuntasan kita dalam wilayah penentuan tolok ukur. Padahal sudah jelas bahwa kecerdasan siswa tidak bisa dimaterialkan dalam bentuk angka yang sangat hegemonif. Ujung dari problem UAN itu kita selalu mempunyai out put yang sangat mekanistik dan robotik, karena persiapan warga belajar sangat mekanistik dan robotik.
Atas nama Kaum Pemerhati Pendidikan Progresif Transformatif (KP3T), mari rubah iklim pendidikan kita, mimpikan dahulu kebangkitan pendidikan kita sebelum bermimpi tentang kebangkitan negeri ini.

This entry was posted on 19.46 and is filed under . You can leave a response and follow any responses to this entry through the Langganan: Posting Komentar (Atom) .

3 komentar

bener banget selama indonesia pendidikan nggak dinomer satukan, pastilah kita akan menjadi bangsa yang sangat terbelakang :)

Anonim  

Pendidikan memang sangat penting bagi kemajuan bangsa, alokasi anggaran akan hal ini dituntut untuk 20%,padahal sebelum naik 20% saja, korupsi paling besar ada di sektor ini. yang pasti kesiapan penyelenggara negara di bidang ini belum siap untuk memajukan pendidikan tapi hanya mementingkan perutnya dulu.

semoga pak sby...mendengarkan aspirasi kita kita ini...